KETAHUILAH bahwa bercinta karena Allah adalah bagian dari
konsekuensi dan kesempurnaan cinta kepada-Nya, dan bukan yang merusak cinta
tersebut. karena konsekuensi dari mencintai Kekasih adalah mencintai apa yang
dicintainya dan menyenangi segala hal yang menopang pencapaian keridhaan dan
kedekatan dengan-Nya. Di antaranya adalah mencintai para Nabi, orang shalih,
dan berbagai amal shalih. Mencintai hal-hal di atas adalah bagian dari
kesempurnaan cinta kepada Allah.
Seorang mukmin tak mungkin tidak mencintai apa
yang bisa membantunya mencapai ridha Allah dan membawanya kepada cinta dan
kedekatan dengan-Nya.
Jika Anda mencintai seseorang karena Allah
sebenarnya Anda mencintai Allah. Tiapkali Anda membayangkannya dalam hati Anda,
maka sesungguhnya Anda membayangkan apa yang dicintai Allah, lalu Anda
mencintainya. Sebagaimana jika Anda mengingat Nabi saw., para Nabi dan Rasul
sebelumnya, dan para sahabatnya yang shalih, lalu Anda menggambarkan mereka di
hati anda, maka sebenarnya hal itu membawa hati Anda kepada cinta Allah yang
dikaruniakan pada mereka manakala Anda mencintai mereka karena Allah.
Jadi, sesuatu yang dicintai karena Allah akan
membawa kepada cinta Allah. Bila seorang pencinta Allah mencintai seseorang
karena Allah, maka sesungguhnya Allah adalah yang dicintainya. Ia ingin membawa
kekasihnya kepada Allah. Dan keduanya, baik pencinta maupun yang dicintai
karena Allah, masing-masing menghela menuju Allah.