Pertama: SHALAT BERJAMA’AH
A.
Fadhilah dan Hikmahnya
عَن عبد الله
بن عُمر رضي الله عنهما، أنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «صلاةُ الجماعة
أفضلُ من صَلاةِ الفَذِّ - أي الفَرد - بِسبعٍ وعِشرين دَرجة». متفق عليه
Dari Abdullah bin Umar ra, bahwasannya Rasulullah saw
bersabda: Shalat berjamaah itu leih utama dari shalat sendiri dengan dua puluh
tujuh derajat. Muttafaq alaiah.
- Fardhu
Ain menurut Imam Ahmad bin Hanbal, Al Uza’iy, dan Zhahiriyah. Berdasarkan
hadits imam muslim dari Abu Hurairah ra berkata:
: أتى
النبيَّ صلى الله عليه وسلم رَجلٌ أعمى؛ قال: يا رَسول الله، لَيس لي قائِدٌ
يَقودني إلى المسجد، وسأله أن يُرخِّص له، فَرخَّص له، فَلما وَلّى دَعاه فَقال: «
هل تَسمَعُ النِّداء؟ » قال: نَعم، قال: «فَأجِب
Seorang lelaki buta menemui
Rasulullah saw dan berkata: Ya Rasulallah saya tidak memiliki penuntun yang
bisa menuntunku ke masjid” ia meminta keringanan kepada Rasulullah saw, lalu
Rasulullah memberinya keringanan. Kemudian ketika orang itu kembali, Rasulullah
memanggilnya dan bertanya: “Apakah kamu masih mendengar panggilan adzan?” ia
menjawab: Ya. Sabda Nabi: Kalau begitu, maka penuhilah panggilan itu!.