heroe

Selasa, 30 Oktober 2012

ILMU TAUHID

Ta’rif, ruang lingkup, kedudukannya di antara ilmu lainnya, kewajiban mempelajarinya, Al Qur’an adalah kitab tauhid terbesar, perhatian kaum muslimin terhadap ilmu tauhid



Keterangan Skema:
Ilmu Tauhid:
  1. Makna ilmu tauhid : ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan.
  2. Bidang Pembahasan ilmu tauhid : 6 rukun iman
  3. Kedudukannya: ilmu yang paling mulia, karena:
    1. Temanya paling mulia : Allah swt Pencipta alam semesta
    2. Manfaatnya paling mulia: kebahagiaan dunia dan akhirat
  4. Hukum mempelajarinya:
    1. Agar memiliki keyakinan tentang kebenaran Islam : fardhu ‘ain
    2. Lebih dari itu : fardhu kifayah
  5. Al-Qur’an adalah kitab tauhid terbesar
  6. Sikap ummat Islam terhadap tauhid:
    1. Penuh perhatian : kemuliaan dan kepemimpinan
    2. Mengabaikan : kehinaan dan kekalahan

Rabu, 24 Oktober 2012

TASAWUF: Ditengah Derasnya Aliran Keagamaan

Maraknya pemberitaan belakangan ini terkait dengan aliran kepercayaan hingga sampai pada fatwa suatu kepercayaan dianggap sesat dan menyesatkan merupakan bagian dari problematika persoalan umat Islam kontemporer dewasa ini. Tidak hanya yang terjadi di kalangan umat Islam Indonesia, namun hampir bisa dikatakan meliputi umat Islam secara global. Walaupun sebenarnya isu mengenai aliran kepercayaan bukan merupakan persoalan yang baru bagi kehidupan masyarakat dalam hal ini umat Islam, bahkan ada yang berkesimpulan dengan beragamnya metode keagamaan yang ada merupakan bagian dari khasanah pemikiran Islam dari kehidupan umat Islam dari masa kemasa.

Namun, menjadi menarik ketika persoalan terkait hal ini muncul pada saat sekarang ini. Dimana tantangan jaman terus berubah pesat yang cenderung menyeret manusia kearah kehidupan yang hedonis, materialistis, dan logis hingga menuntut manusia untuk merespon perubahan tersebut. Beragam cara dan bentuk reaksi dalam menyikapi perubahan ini merupakan hal yang sudah dianggap wajar dan lumrah bagi manusia-manusia yang memiliki mainset terbuka, sehingga mereka mampu bersikap khusnuzhan, toleran bahkan responsif dengan mencari solusi yang paling tepat dari berbagai persoalan yang ada dengan tetap berpegang pada nilai-nilai universal yang terkandung dalam ajaran islam munaqasheed asyari’ah. Namun perubahan yang ada menjadi sesuatu yang mengerikan, menakutkan, menegangkan, bagi orang-orang yang memiliki mainset tertutup terhadap perubahan zaman yang tidak dapat dielakan ini. Hingga mengesankan anti terhadap perubahan. Belum lagi ditambah dengan fanatisme serta pemahaman keagamaan yang sempit, maka mereka pun cenderung lebih mengedepankan sikap suudzhan, antipati, emosional, yang berujung pada tindakan kekerasan, anarkisme dan permusuhan.

Hukum Shalat (part 1)


1. HUKUM, DAN KEUTAMAAN SHALAT SERTA HUKUM ORANG YANG MENINGGALKANNYA
Shalat adalah atau dari lima rukun Islam. Shalat merupakan tiang agama yang tidak akan tegak tanpanya. Shalat adalah ibadah pertama yang Allah wajibkan. Shalat adalah amal pertama yang diperhitungkan di hari kiamat. Shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah saw kepada ummatnya ketika hendak meninggalkan dunia. Shalat adalah ajaran agama yang terakhir ditinggalkan.
Allah swt menyuruh memelihara shalat setiap saat, ketika mukim atau musafir, saat aman atau ketakutan. Firman Allah:
Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu`Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui..(QS. 238-239)

Sebagaimana Allah telah menjelaskan cara shalat di waktu perang, yang menegaskan bahwa shalat tidak boleh ditinggalkan dalam kondisi yang paling genting. Firman Allah: 
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka`at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An Nisa:101-103)

Sabtu, 13 Oktober 2012

Tafakur Tentang Udara, lautan dan kehidupan

Udara dan Kehidupan

Tanya: Apa pentingnya udara bagi kehidupan kita?
Jawab: Tutuplah hidung dan mulut anda barang semenit atau dua menit, saat itulah kita mengetahui betapa pentingnya udara bagi hidup anda, karena udara mengandung oksigen yang anda butuhkan. Anda tahu bahwa tanpa udara semua manusia akan mati dalam beberapa menit saja, begitu pula dengan hewan yang menghirup udara. Renungkanlah! Mampukah anda hidup beberapa menit saja tanpa udara yang merupakan nikmat Allah swt? Renungkanlah, sudahkah anda melaksanakan kewajiban mensyukuri nikmat ini kepada Allah swt?

Tanya: Adakah manfaat lain dari udara?
Jawab: Tentu saja.
  1. Atmosfir udara membentuk cover yang melindungi bumi seperti tameng bagi penduduk bumi dari benda-benda angkasa (seperti meteor atau komet) yang mengarah ke bumi, berjuta-juta banyaknya setiap hari. Kepekatan udara secara sempurna mampu membakar benda-benda langit tersebut sebelum ia sampai ke permukaan bumi. Bila tidak ada lapisan udara ini, benda-benda langit itu pasti sedah membakar banyak kota, dan kampung-kampung. Lapisan ozon yang mengelilingi bumi dalam rentang beberapa mil berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar yang mematikan atau membahayakan makhluk di bumi.

Kamis, 04 Oktober 2012

Makna illah











Penjelasan Rasmul Bayan

1.       Aliha.
· Mereka tenteram kepadanya (sakana ilaihi) iaitu ketika ilah tersebut diingat-ingat olehnya, ia merasa senang dan manakala mendengar namanya disebut atau dipuji orang ia merasa tenteram.
·  Merasa dilindungi oleh-Nya (istijaaro bihi), karena ilah tersebut dianggap memiliki kekuatan ghaib yang mampu menolong dirinya dari kesulitan hidup.
· Merasa selalu rindu kepadanya (assyauqu ilaihi), ada keinginan selalu bertemu dengannya, samada berterusan atau tidak.  Ada kegembiraan apabila bertemu dengannya.
· Merasa cinta dan cenderung kepadanya (wull’a bihi).  Rasa rindu yang menguasai diri menjadikannya mencintai ilah tersebut, walau bagaimanapun keadaannya.  Ia selalu beranggapan bahawa pujaannya memiliki kelayakan dicintai sepenuh hati.

Dalil :

· Perkataan orang Arab : “saya merasa tenteram kepadanya”, “si fulan meminta perlindungan kepadanya”, “si fulan merasa rindu kepadanya”, “anak itu cenderung kepada ibunya”.

· Q.10:7-8, manusia yang mengilahkan kehidupan dunia merasa tenteram dengan hidup dunia.
" Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (Tidak percaya akan) pertemuan dengan kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami,
Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan."

·  Q.7:138, bani Israel yang bodoh menghendaki adanya ilah yang dapat menenteramkan hati mereka.
"Dan kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu[562], Maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu Ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".

·  Q.72:6, manusia memperilah jin dengan meminta perlindungan kepadanya. 
"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan[1523] kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."

· Q.36:74-75, orang-orang musyrik mengambil pertolongan dari selain Allah padahal semuanya tidak dapat menolong kita:

"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala- berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka."