heroe

Rabu, 26 Desember 2012

Anas bin Malik


 " اللهم ارزقه مالاً وولداً ، وبارك له
Anas bin Malik
Ya Allah berilah dia harta
 dan anak dan berkahilah.( Doa Rosul )

Anas bin Malik sejak  usia belianya telah mendapt talqin dua syahadat dari ibunya Al ghumaisho', sejak itu tumbuhlah kecintaan hatinya yang bersih kepada Rosul saw , bersemangat untuk mendengar langsung darinya, tidak heran kalau kadang telinga lebih awal merindukan dari pada penglihatan. Sudah lama anak kecil ini mendambakan bertemu langsung dengan Rosul  di Makkah atau di Yatsrib sehinga ia dapat bahagia dengan pertemuannya.
Tidak berselang waktu yang lama, Yatsrib dibahagiakan oleh kedatangan Roaulullah dan sahabatnya As Siddiq yang sudah lama di damba-dambakan. Maka tidak satupun keluarga dan hati penduduk Madinah yang tidak berbahagia. Saat itu semua pemuda menyebarkan berita setiap pagi bahwa Rosulullah saw akan tiba di Yatsrib. Anas bin Malik bersama anak-anak yang lain yang berusaha ingin bertemu dengan Rosulullah, namun ketika belum berhasil menemuinya ia sedih.
Pada suatu pagi yang indah yang menyebarkan keharuman, masyarakat berteriak-teriak , bahwa Muhammad dan sahabatnya telah dekat dari kota Madinah, semua orang berusaha menyambut kedatangan Nabi saw.Begitu juaga anak-anak, mereka berlomba-lomba ikut menyambut Rosulullah dengan hati yang diliputi kegembiraan yang meluap-luap dan wajah yang berseri-seri, maka di antara anak-anak itu adalah Anas bin Malik. Sementara para wanita  telah berada di atas rumah mereka, menunggu dan bersaha melihat wajah Rosulullah saw. hati mereka berkata :" Mana yang orangnya yang disebut Rosul ? Sungguh hari itu adalah hari yang bersejarah.Peristiwa ini terus dikenang oleh Anas sampai usianya hampir seratus tahun.
Belum lama Rosul tinggal di Madinah, datanglah seorang wanita  bernama Al Ghumaiso' binti Milhan menemui Rosulullah saw bersama putranya Anas bin Malik, ia berkata :
يا رسول الله .. . لم يبق رجُلٌ ولا امرأةٌ من الأنصار إلا وقد أتحفك بتُحفَةٍ ، وإني لا أجدُ ما أُتحِفُكَ به غير ابني هذا . .. فخُذْهُ ، فليخدمك ما شئت . . .
Wahai Rosul, tidak satupun seorang laki-laki dab perempuab dari Ansor ini, kecuali telah memberi hadiah kepamu, dan sesungguhnya Aku tidak memiliki apa yang dapat baku berika kepadamu kecuali anakku ini….maka ambillah anak ini agar dia dapat membantumu kapan anda mau.

Minggu, 02 Desember 2012

Ikhlas dan urgensi niat dalam setiap perbuatan dan perkataan, Baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi



Penjelasan Rasmul bayan:

Ikhlas dalam niat ,hukum dan keutamaannya: 1.Hukum niat;
  • Niat dalam beramal hukumnya wajib
  • Ikhlas dalam niat syarat diterimanya amal
2.Keutamaan niyat yang ikhlas
  • Manusia dibangkitkan dari kuburnya pada hari kiamat dengan niatnya sewaktu di dunia
  • Ikhlas dalam niat sebanding dengan pahala hijrah
  • Seorang mu'min mendapatkan pahala karena niyatnya sekalipun tidak mengerjakan niatnya itu karena uzur
  • Ditetapkannya pahala karena niat bukan karena amal semata
  • Setiap amalan yang diniatkan untuk beribadah baginya pahala
  • Allah menilai niat yang ada di dalam hati seseorang
  • Yang membedakan satu amal dengan yang lainnya adalah niat
  • Saat menunggu untuk melaksanakan amal salih dihitung sebagai amal saleh
  • Berniat melakukan satu kebaikan ditulis satu kebaikan penuh
  • Beramal dengan ikhlas menjadi sebab dimudahkannya kesulitan 
1. Hukum niat;
a.      Niat dalam beramal hukumnya wajib

Allah swt. berfirman,“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5)
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah. Akan tetapi, ketakwaan kamulah yang dapat mencapainya...” (Al-Hajj: 37)
“Katakanlah, ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu memperlihatkannya, pasti Allah mengetahui.’...” (Ali Imran: 29)

Sabtu, 17 November 2012

Hukum Sholat (Part 3-Finish)

PEMBAHASAN LAIN-LAIN TENTANG SHALAT
Pertama: SHALAT BERJAMA’AH

A.    Fadhilah dan Hikmahnya
عَن عبد الله بن عُمر رضي الله عنهما، أنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «صلاةُ الجماعة أفضلُ من صَلاةِ الفَذِّ - أي الفَرد - بِسبعٍ وعِشرين دَرجة». متفق عليه
Dari Abdullah bin Umar ra, bahwasannya Rasulullah saw bersabda: Shalat berjamaah itu leih utama dari shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat. Muttafaq alaiah.

  1. Fardhu Ain menurut Imam Ahmad bin Hanbal, Al Uza’iy, dan Zhahiriyah. Berdasarkan hadits imam muslim dari Abu Hurairah ra berkata:
: أتى النبيَّ صلى الله عليه وسلم رَجلٌ أعمى؛ قال: يا رَسول الله، لَيس لي قائِدٌ يَقودني إلى المسجد، وسأله أن يُرخِّص له، فَرخَّص له، فَلما وَلّى دَعاه فَقال: « هل تَسمَعُ النِّداء؟ » قال: نَعم، قال: «فَأجِب
Seorang lelaki buta menemui Rasulullah saw dan berkata: Ya Rasulallah saya tidak memiliki penuntun yang bisa menuntunku ke masjid” ia meminta keringanan kepada Rasulullah saw, lalu Rasulullah memberinya keringanan. Kemudian ketika orang itu kembali, Rasulullah memanggilnya dan bertanya: “Apakah kamu masih mendengar panggilan adzan?” ia menjawab: Ya. Sabda Nabi: Kalau begitu, maka penuhilah panggilan itu!.

Sabtu, 10 November 2012

Hukum Sholat (part 2)


11. MACAM SHALAT

Kedua : Shalat Jum’at
  1. Hukumnya
Shalat jum’at hukumnya fardhu ‘ain, seperti dalam firman Allah: QS Al Jum’ah: 9

Juga sabda Rasulullah saw. 
« لَقد هَمَمتُ أن آمُرَ رجلاً يصلي بالنّاس، ثم أُحرّق على رجالٍ يتخلَّفون عَن الجُمعة بيوتَهم » رواه أحمد ومُسلم،
Sungguh aku bermaksud untuk menyuruh seseorang shalat bersama kaum muslimin, kemudian aku membakar rumah orang-orang yang tidak ikut melaksanakan shalat jum’at. HR Ahmad, dan Muslim
Sabda Nabi yang lain: 
« لَينتهيَنَّ أقوامٌ عن وَدعِهم الجُمُعات - أي تَركِهم - أو ليختِمَنَّ الله على قُلوبهم، ثم لَيكونُنَّ من الغَافِلين »، رواه مسلم والنسائي وأحمد.
Kaum itu mau meninggalkan (pekerjaannya) untuk shalat jum’at, atau Allah akan kunci mati hati mereka, kemudian menjadi orang-orang yang lalai. HR Muslim, An Nasa’iy dan Ahmad.
Rasulullah mengancam orang yang meninggalkannya dengan bersabda:
« مَنْ تَرك ثَلاثَ جُمعٍ تَهاوناً طَبع الله على قَلْبه »، رواه أصحاب السنن والحاكم.
Barang siapa yang meninggalkan tiga shalat jum’at karena meremehkannya, maka Allah akan mengunci mati hatinya. HR Ashabussunan dan Al Hakim.

  1. Siapa Yang Berkewajiban
-          Shalat wajib bagi setiap muslim yang berakal, baligh, muqim (tidak musafir) dan mampu berjalan.
-          Shalat jum’at tidak wajib bagi wanita, anak-anak, orang sakit yang membahayakan kalu ikut jum’atan, perawat yang tidak dapat meninggalkan pasiennya,[1] musafir, orang yang dalam ketakutan, orang yang terhalang hujan lebat, atau gangguan keamanan.[2]
-          Ketika orang yang tidak berkewajiban jum’at melaksanakannya, maka sah shalatnya dan tidak berkewajiban shalat zhuhur.

  1. Waktu dan Syaratnya

Selasa, 30 Oktober 2012

ILMU TAUHID

Ta’rif, ruang lingkup, kedudukannya di antara ilmu lainnya, kewajiban mempelajarinya, Al Qur’an adalah kitab tauhid terbesar, perhatian kaum muslimin terhadap ilmu tauhid



Keterangan Skema:
Ilmu Tauhid:
  1. Makna ilmu tauhid : ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan.
  2. Bidang Pembahasan ilmu tauhid : 6 rukun iman
  3. Kedudukannya: ilmu yang paling mulia, karena:
    1. Temanya paling mulia : Allah swt Pencipta alam semesta
    2. Manfaatnya paling mulia: kebahagiaan dunia dan akhirat
  4. Hukum mempelajarinya:
    1. Agar memiliki keyakinan tentang kebenaran Islam : fardhu ‘ain
    2. Lebih dari itu : fardhu kifayah
  5. Al-Qur’an adalah kitab tauhid terbesar
  6. Sikap ummat Islam terhadap tauhid:
    1. Penuh perhatian : kemuliaan dan kepemimpinan
    2. Mengabaikan : kehinaan dan kekalahan

Rabu, 24 Oktober 2012

TASAWUF: Ditengah Derasnya Aliran Keagamaan

Maraknya pemberitaan belakangan ini terkait dengan aliran kepercayaan hingga sampai pada fatwa suatu kepercayaan dianggap sesat dan menyesatkan merupakan bagian dari problematika persoalan umat Islam kontemporer dewasa ini. Tidak hanya yang terjadi di kalangan umat Islam Indonesia, namun hampir bisa dikatakan meliputi umat Islam secara global. Walaupun sebenarnya isu mengenai aliran kepercayaan bukan merupakan persoalan yang baru bagi kehidupan masyarakat dalam hal ini umat Islam, bahkan ada yang berkesimpulan dengan beragamnya metode keagamaan yang ada merupakan bagian dari khasanah pemikiran Islam dari kehidupan umat Islam dari masa kemasa.

Namun, menjadi menarik ketika persoalan terkait hal ini muncul pada saat sekarang ini. Dimana tantangan jaman terus berubah pesat yang cenderung menyeret manusia kearah kehidupan yang hedonis, materialistis, dan logis hingga menuntut manusia untuk merespon perubahan tersebut. Beragam cara dan bentuk reaksi dalam menyikapi perubahan ini merupakan hal yang sudah dianggap wajar dan lumrah bagi manusia-manusia yang memiliki mainset terbuka, sehingga mereka mampu bersikap khusnuzhan, toleran bahkan responsif dengan mencari solusi yang paling tepat dari berbagai persoalan yang ada dengan tetap berpegang pada nilai-nilai universal yang terkandung dalam ajaran islam munaqasheed asyari’ah. Namun perubahan yang ada menjadi sesuatu yang mengerikan, menakutkan, menegangkan, bagi orang-orang yang memiliki mainset tertutup terhadap perubahan zaman yang tidak dapat dielakan ini. Hingga mengesankan anti terhadap perubahan. Belum lagi ditambah dengan fanatisme serta pemahaman keagamaan yang sempit, maka mereka pun cenderung lebih mengedepankan sikap suudzhan, antipati, emosional, yang berujung pada tindakan kekerasan, anarkisme dan permusuhan.

Hukum Shalat (part 1)


1. HUKUM, DAN KEUTAMAAN SHALAT SERTA HUKUM ORANG YANG MENINGGALKANNYA
Shalat adalah atau dari lima rukun Islam. Shalat merupakan tiang agama yang tidak akan tegak tanpanya. Shalat adalah ibadah pertama yang Allah wajibkan. Shalat adalah amal pertama yang diperhitungkan di hari kiamat. Shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah saw kepada ummatnya ketika hendak meninggalkan dunia. Shalat adalah ajaran agama yang terakhir ditinggalkan.
Allah swt menyuruh memelihara shalat setiap saat, ketika mukim atau musafir, saat aman atau ketakutan. Firman Allah:
Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu`Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui..(QS. 238-239)

Sebagaimana Allah telah menjelaskan cara shalat di waktu perang, yang menegaskan bahwa shalat tidak boleh ditinggalkan dalam kondisi yang paling genting. Firman Allah: 
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka`at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An Nisa:101-103)

Sabtu, 13 Oktober 2012

Tafakur Tentang Udara, lautan dan kehidupan

Udara dan Kehidupan

Tanya: Apa pentingnya udara bagi kehidupan kita?
Jawab: Tutuplah hidung dan mulut anda barang semenit atau dua menit, saat itulah kita mengetahui betapa pentingnya udara bagi hidup anda, karena udara mengandung oksigen yang anda butuhkan. Anda tahu bahwa tanpa udara semua manusia akan mati dalam beberapa menit saja, begitu pula dengan hewan yang menghirup udara. Renungkanlah! Mampukah anda hidup beberapa menit saja tanpa udara yang merupakan nikmat Allah swt? Renungkanlah, sudahkah anda melaksanakan kewajiban mensyukuri nikmat ini kepada Allah swt?

Tanya: Adakah manfaat lain dari udara?
Jawab: Tentu saja.
  1. Atmosfir udara membentuk cover yang melindungi bumi seperti tameng bagi penduduk bumi dari benda-benda angkasa (seperti meteor atau komet) yang mengarah ke bumi, berjuta-juta banyaknya setiap hari. Kepekatan udara secara sempurna mampu membakar benda-benda langit tersebut sebelum ia sampai ke permukaan bumi. Bila tidak ada lapisan udara ini, benda-benda langit itu pasti sedah membakar banyak kota, dan kampung-kampung. Lapisan ozon yang mengelilingi bumi dalam rentang beberapa mil berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar yang mematikan atau membahayakan makhluk di bumi.

Kamis, 04 Oktober 2012

Makna illah











Penjelasan Rasmul Bayan

1.       Aliha.
· Mereka tenteram kepadanya (sakana ilaihi) iaitu ketika ilah tersebut diingat-ingat olehnya, ia merasa senang dan manakala mendengar namanya disebut atau dipuji orang ia merasa tenteram.
·  Merasa dilindungi oleh-Nya (istijaaro bihi), karena ilah tersebut dianggap memiliki kekuatan ghaib yang mampu menolong dirinya dari kesulitan hidup.
· Merasa selalu rindu kepadanya (assyauqu ilaihi), ada keinginan selalu bertemu dengannya, samada berterusan atau tidak.  Ada kegembiraan apabila bertemu dengannya.
· Merasa cinta dan cenderung kepadanya (wull’a bihi).  Rasa rindu yang menguasai diri menjadikannya mencintai ilah tersebut, walau bagaimanapun keadaannya.  Ia selalu beranggapan bahawa pujaannya memiliki kelayakan dicintai sepenuh hati.

Dalil :

· Perkataan orang Arab : “saya merasa tenteram kepadanya”, “si fulan meminta perlindungan kepadanya”, “si fulan merasa rindu kepadanya”, “anak itu cenderung kepada ibunya”.

· Q.10:7-8, manusia yang mengilahkan kehidupan dunia merasa tenteram dengan hidup dunia.
" Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (Tidak percaya akan) pertemuan dengan kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami,
Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan."

·  Q.7:138, bani Israel yang bodoh menghendaki adanya ilah yang dapat menenteramkan hati mereka.
"Dan kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu[562], Maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu Ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".

·  Q.72:6, manusia memperilah jin dengan meminta perlindungan kepadanya. 
"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan[1523] kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."

· Q.36:74-75, orang-orang musyrik mengambil pertolongan dari selain Allah padahal semuanya tidak dapat menolong kita:

"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala- berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka."

Minggu, 23 September 2012

Ta'rif Al-Qur’an


Muqadimah 


Ketika manusia mencoba mengupas keagungan Al-Qur'an Al-Karim, maka ketika itu pulalah manusia harus tunduk mengakui keagungaan dan kebesaran Allah swt. Karena dalam Al-Qur'an terdapat lautan makna yang tiada batas, lautan keindahan bahasa yang tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata, lautan keilmuan yang belum terfikirkan dalam jiwa manusia dan berbagai lautan-lautan lainnya yang tidak terbayangkan oleh indra kita.


Oleh karenanya, mereka yang telah dapat berinteraksi dengan Al-Qur'an sepenuh hati, dapat merasakan ‘getaran keagungan' yang tiada bandingannya. Mereka dapat merasakan sebuah keindahan yang tidak terhingga, yang dapat menjadikan orientasi dunia sebagai sesuatu yang teramat kecil dan sangat kecil sekali. Sayid Qutub, di dalam muqadimah Fi Dzilalil Qur'annya mengungkapkan:

“Hidup di bawah naungan Al-Qur'an merupakan suatu kenikmatan. Kenikmatan yang tiada dapat dirasakan, kecuali hanya oleh mereka yang benar-benar telah merasakannya. Suatu kenikmatan yang mengangkat jiwa, memberikan keberkahan dan mensucikannya.... Dan Al-Hamdulillah... Allah telah memberikan kenikmatan pada diriku untuk hidup di bawah naungan Al-Qur'an beberapa saat dalam perputaran zaman. Di situ aku dapat merasakan sebuah kenikmatan yang benar-benar belum pernah aku rasakan sebelumnya sama sekali dalam hidupku.”
  

Jumat, 21 September 2012

Sholat Tahajjud, Sholat Tarawih dan Sholat Witir


Assalamu’alaikum WrWb.
Ikhwah fillah, di bulan Ramadhan, sering kali kita ditanya tentang tata cara shalat tarawih, jumlah rekaatnya, apakah boleh shalat lagi setelah witir, adakah tahajud di bulan Ramadhan, apakah tarawih khusus di bulan Ramadhan saja, … Berbagai pertanyaan tersebut insya Allah terjawab kalau Antum membaca buku “Tahajjud Berjama’ah, Bid’ahkah?” yang ditulis oleh KH. Saiful Islam Mubarak, Lc, MAg (Penerbit Syaamil, Juni 2005). Berikut ini hal-hal yang menurut saya penting untuk diketahui yang saya ringkas dari buku tersebut dengan sedikit perubahan seperlunya.

Asal Kata Tahajjud, Witir dan Tarawih
Disebutkan dalam Al-Quran:
Dan pada sebagian malam hari shalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu  mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-Isra (17):79).
Kata tahajjud berasal dari tahajjada-yatahajjadu-tahajjudan, bermakna tidak tidur. Shalat yang dilakukan di tengah malam akan menuntut hamba jauh dari tidur sehingga disebut shalat tahajjud.
Kata witir yang berarti ganjil disebutkan dalam Al-Quran dengan lafal “watr”:
Dan demi yang genap dan yang ganjil. (Al-Fajr (89):3).

Minggu, 16 September 2012

Al-Qur’an Mendahului Sains Modern



A.   Al-Qur’an Kitab Hidayah

Tanya: Untuk apa Allah swt menurunkan Al-Qur’an?
Jawab: Allah swt menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi ia hanya kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.

B.    Al-Qur’an Turun dengan Ilmu Allah swt

Tanya: Kalau begitu apa maksud ungkapan “Al-Qur’an mendahului sains modern?”
Jawab: Artinya, ketika Al-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Al-Qur’an mendahului sains modern sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.

Sabtu, 15 September 2012

Makna Muhammad SAW sebagai senutup para Nabi


Muqadimah

Ketika kita beriman kepada Nabi Muhammad SAW maka kita akan mengetahui bahwa Risalah beliau SAW adalah risalah yang paling lengkap dan paling sempurna yang pernah diturunkan oleh Sang Pencipta kepada hamba-NYA. Aqidah semua nabi adalah satu yakni Tauhid, tetapi syariah mereka berbeda-beda, maka Muhammad SAW adalah Nabi penutup, risalahnya adalah risalah yang terakhir dan syariatnya akan berlaku hingga akhir zaman, tiada agama yang diridhoi disisi ALLAH SWT kecuali Islam dan tidak ada Nabi yang membawa syariat lain setelah Muhammad SAW.

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا.
“Dan Muhammad SAW itu bukanlah bapak dari salah seorang lelaki diantara kalian, tetapi ia adalah Rasul ALLAH dan Nabi yang terakhir dan adalah ALLAH Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu.” (Al-Ahzab, 33:40)

Imam At-Thabari saat menafsirkan ayat ini berkata: "Muhammad SAW itu bukanlah ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian (Zaid bin Haritsah ra, yaitu anak angkat Nabi SAW) melainkan beliau adalah Nabi terakhir, maka tiada lagi Nabi setelah beliau SAW sampai Hari Kiamat dan adalah ALLAH SWT terhadap segala perbuatan dan perkataan kalian Maha Mengetahui.[1]"

Imam Al-Qurthubi berkata ayat ini mengandung 3 hukum Fiqh : "Pertama, saat Nabi SAW menikah dengan Zainab (mantan istri Zaid bin Haritsah ra) orang-orang munafik berkata : Dia (Muhammad) menikahi mantan istri anaknya sendiri, maka ayat ini turun untuk membantah hal tsb. Kedua, bahwa Muhammad SAW adalah Nabi terakhir tiada Nabi sesudahnya yang membawa syariat baru. Ketiga, syariat beliau menyempurnakan syariat sebelumnya sebagaimana sabdanya : Aku diutus untuk "menyempurnakan" akhlak yang mulia, atau sabdanya yang lain : Perumpamaanku dengan nabi sebelumku seperti perumpamaan seorang yang membuat bangunan yang amat indah, tinggal sebuah lubang batu bata yang belum dipasang, maka akulah batu bata tsb dan akulah nabi yang terakhir.[2]"

Senin, 10 September 2012

Tidak berjihad kecuali dengan izin kedua orang tua


Muhatawa

   عن عبد الله بن عمرو بن العاص ـ رضي الله عنهما ـ قال : قال رجل للنبي ـ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أجاهد ؟
      قال : " ألك أبوان ؟ قال : نعم . قال : " ففيهما فجاهد " .
رواه البخاري . ومسلم .


Dari Abdullah bin umr bin ash ra berkata: seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW apakah saya boleh berjihad? Rasulullah menjawab : ”apakah kamu punya oran tua ? laki-laki itu menjawab : ya : mengurus keduanya juga berjihad”. HR. Bukhori, Muslim.

Penjelasan :
(dari Abdullah bin amar bin ash-ra): maka Abdullah, dan amr, dua orang shahabat (berkata) Abdullah “berkata seorang laki-laki.

GHADH DHUL BASHAR (MENAHAN PANDANGAN)

Makna Menahan Pandangan

Secara bahasa, غَضُّ البَصَرِ (gadh-dhul bashar) berarti menahan, mengurangi atau Menundukkan Pandangan.[1] Menahan pandangan bukan berarti menutup atau memejamkan mata hingga tidak melihat sama sekali atau menundukkan kepala ke tanah saja, karena bukan ini yang dimaksudkan di samping tidak akan mampu dilaksanakan. Tetapi yang dimaksud adalah menjaganya dan tidak melepas kendalinya hingga menjadi liar. Pandangan yang terpelihara adalah apabila seseorang memandang sesuatu yang bukan aurat orang lain lalu ia tidak mengamat-amati kecantikan/kegantengannya, tidak berlama-lama memandangnya, dan tidak memelototi apa yang dilihatnya.[2] Dengan kata lain menahan dari apa yang diharamkan oleh Allah swt dan rasul-Nya untuk kita memandangnya.[3]

Dalil Kewajiban Menahan Pandangan

1. Al-Quran:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya danmemelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. (An-Nur [24]: 30-31).

Para ulama tafsir menyebutkan bahwa kata min dalam min absharihim maknanya adalah sebagian, untuk menegaskan bahwa yang diharamkan oleh Allah swt hanyalah pandangan yang dapat dikontrol atau disengaja, sedangkan pandangan tiba-tiba tanpa sengaja dimaafkan. Atau untuk menegaskan bahwa kebanyakan pandangan itu halal, yang diharamkan hanya sedikit saja. Berbeda dengan perintah memelihara kemaluan yang tidak menggunakan kata min karena semua pintu pemuasan seksual dengan kemaluan adalah haram kecuali yang diizinkan oleh syariat saja (nikah).[4]
Larangan menahan pandangan didahulukan dari menjaga kemaluan karena pandangan yang haram adalah awal dari terjadinya perbuatan zina.

Sabtu, 08 September 2012

Tafsir Surat AN NAS

NASH SURAT AL-NÂS, TERJEMAHNYA, DAN TAFSIR versi DEPAG RI

Terjemah:

1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
6. Dari (golongan) jin dan manusia.





RASM AL-BAYÂN




Keterangan Rasm al-Bayân
Secara garis besar, kajian tentang surat Al-Nâs terdiri dari tiga bagian:
1. Penjelasan tentang al-musta'âdz bihî (Dzat tempat kita memohon perlindungan), yaitu Allâh SWT yang Al-Rabb, Al-Malik dan Al-Ilâh
2. Penjelasan tentang al-musta'âdz minhû (sesuatu yang kita meminta untuk dilindungi darinya), yaitu al-waswâs al-khannâs (syetan yang datang dan pergi), baik dari kalangan al-jinnah (jin), maupun al-nâs
(manusia) yang memiliki kemampuan membisikkan pengaruh jahatnya (al-waswâs) ke dalam dada, bukan sekedar ke telinga.
3. Pelajaran yang bisa diambil dari surat Al-Nâs, di antaranya adalah:
a. Kewajiban untuk meminta perlindungan kepada Allâh SWT.
b. Kewajiban untuk berlindung dan menjauh dari syetan yang tidak lain adalah si al-waswâs al-khannâs
c. Keharusan memperbanyak dzikr kepada Allâh SWT, baik pada pagi maupun sore hari (adzkâr al-shabâh wa al-masâ'), dan juga dzikir dalam berbagai keadaan.
d. Keharusan untuk menghadapi berbagai kekuatan jahat, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.
e. Menjauhi berbagai sumber fitnah, baik berupa ghîbah (menggunjing), namîmah (pembicaraan untuk menciptakan permusuhan antar sesama manusia, atau mengadu domba), nifâq (kemunafikan) dan para penjaja syahawat.

Kamis, 30 Agustus 2012

Bercinta Karena Allah



KETAHUILAH bahwa bercinta karena Allah adalah bagian dari konsekuensi dan kesempurnaan cinta kepada-Nya, dan bukan yang merusak cinta tersebut. karena konsekuensi dari mencintai Kekasih adalah mencintai apa yang dicintainya dan menyenangi segala hal yang menopang pencapaian keridhaan dan kedekatan dengan-Nya. Di antaranya adalah mencintai para Nabi, orang shalih, dan berbagai amal shalih. Mencintai hal-hal di atas adalah bagian dari kesempurnaan cinta kepada Allah.
Seorang mukmin tak mungkin tidak mencintai apa yang bisa membantunya mencapai ridha Allah dan membawanya kepada cinta dan kedekatan dengan-Nya.
Jika Anda mencintai seseorang karena Allah sebenarnya Anda mencintai Allah. Tiapkali Anda membayangkannya dalam hati Anda, maka sesungguhnya Anda membayangkan apa yang dicintai Allah, lalu Anda mencintainya. Sebagaimana jika Anda mengingat Nabi saw., para Nabi dan Rasul sebelumnya, dan para sahabatnya yang shalih, lalu Anda menggambarkan mereka di hati anda, maka sebenarnya hal itu membawa hati Anda kepada cinta Allah yang dikaruniakan pada mereka manakala Anda mencintai mereka karena Allah.
Jadi, sesuatu yang dicintai karena Allah akan membawa kepada cinta Allah. Bila seorang pencinta Allah mencintai seseorang karena Allah, maka sesungguhnya Allah adalah yang dicintainya. Ia ingin membawa kekasihnya kepada Allah. Dan keduanya, baik pencinta maupun yang dicintai karena Allah, masing-masing menghela menuju Allah.

PROBLEMATIKA HALAQOH DAN SOLUSINYA


(photo: http://solospiritislam.com/wp-content/uploads/2009/03/image.jpg)


Dakwah yang muntijah (sukses) adalah dakwah yang berbasiskan halaqoh /usroh yang muntijah. Tanpa lahirnya halaqoh /usroh yang muntijah, dakwah berubah menjadi syi’ar belaka yang kurang banyak artinya bagi pembentukan umat yang tangguh (takwinul ummah). Padahal, hanya dengan takwinul ummah, ummat Islam dapat maju dan Berjaya melawan musuh-musuhnya.
Oleh karena itu, pembentukan halaqoh /usroh yang muntijah menjadi urgen adanya. Bagaimana agar halaqoh  /usroh dapat berjalan secra dinamis dan meningkat produktifitasnya? Bagaimana agar halaqoh /usroh dapat berjalan dengan menggairahkan dan tidak terjebak dalam kejemuan?
Halaqoh /usroh merupakan istilah yang berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan atau pengajaran Islam (tarbiyah Islamiyah). Istilah halaqoh (lingkaran) bias any digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran Islam. Jumlah peserta dalam kelompok kecil tersebut berkisar antara 3-12 orang. Mereka mengkaji Islam dengan manhaj (kurikulum) tertentu. Biasanya kurikulum tersebut berasal dari murobbi/naqib yang mendapatkannya dari jamaah/ organisasi yang menaungi halaqoh atau usroh tersebut. Dibeberapa kalangan, halaqoh /usroh disebut juga dengan mentoring, ta’lim, pengajian kelompok, tarbiyah atau sebutan lainnya.

Selasa, 28 Agustus 2012

8 kiat ukhuwah


Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) bukanlah teori. Ini adalah ajaran praktis yang bisa kita lakukan dalam keseharian. Karena itu, nikmatnya ukhuwah tidak akan bisa kita kecap, kecuali dengan mempraktikannya.

Jika delapan cara di bawah ini dilakukan, Anda akan merasakan ikatan ukhuwah Anda dengan saudara-saudara seiman Anda semakin kokoh.
1. Katakan bahwa Anda mencintai saudara Anda
عَنِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ: إِِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أََنَّهُ يُحِبُّهُ
Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia mengatakan cinta kepadanya.” (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits shahih)
عَنْ اَنَسٍ: اَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ فَمَرَّ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُوْلُ اللهِ اِنّي لأحِبُّ هَذَا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ أَعْلَمْتَهُ؟ قَالَ: لا، قَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: أعْلِمْهُ فَلَحِقَهُ فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّكَ فِى اللهِ فَقَالَ: أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِى لَهُ
Anas r.a. mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah saw., lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu Nabi bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (Abu Dawud, dengan sanad shahih)
Jadi, jangan tunda lagi. Katakan cinta kepada orang yang Anda cintai.

Peranan Para Pemuda dan Para Pemudi


Pandangan hidup yang islami pada diri seseorang muslim akan terzahir pada pelbagai tugas (kewajiban) yang harus dilaksanakannya dalam kehidupan seharian. Tugas-tugas itu hakikatnya adalah hukum-hukum syara’ yang digali dari nash-nash syara’, yang berkaitan dengan realiti kehidupan yang dihadapinya dalam pelbagai interaksi yang dilakukanMemahami hukum syara’ yang berkaitan dengan aktiviti seharian, adalah fardhu ‘ain bagi seorang muslim.

Adapun mempelajari hukum syara’ yang tidak berkaitan dengan aktiviti sehari-hari, adalah fardhu kifayah . Seorang petani wajib memahami hukum-hukum syara’ tentang tanah, penyewaan tanah pertanian, musaqat dan sebagainya. Seorang doktor pula wajib memahami hukum syara’ tentang perubatan, pembedahan mayat, pengguguran janin, pemindahan organ tubuh, pengklonan dan sebagainya. Seorang tentera pula harus memahami hukum tentang jihad, tawanan, perdamaian, perjanjian, harta rampasan perang, dan seterusnya.

Demikian pula seorang pemuda, dia seharusnya memahami hukum syara’ yang berkaitan dengan kegiatannya sehari-hari sebagai pelajar. Disamping itu, seorang pemuda muslim adalah secara de facto adalah seorang muslim, maka dia wajib memahami kewajibannya yang utama dalam kedudukannya sebagai muslim.Atas dasar itu, ke atas seseorang pemuda muslim, tugas utama yang wajib dipikulnya setidak-tidak-nya ada 3 (tiga):

Maka Ber-Tahajudlah, Berkhalwat (Berdua) dengan Tuhan-mu


"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Isra’ 17:79-80)
Dalam Al Qur’an, terdapat banyak ayat yang menuturkan tentang tahajud, perintah mengerjakannya dan keutamaannya.

Kata tahajud sendiri dalam bahasa Arab berarti bergadang, sehingga makna tahajud adalah salat sunah di malam hari yang dilakukan sesudah tidur. Tahajud juga bisa disebut sebagai qiyamullail karena pelaksanaan waktunya malam hari.

Perbedaannya, jika tahajud hanya dilakukan sesudah tidur, qiyamullail bisa dilakukan sebelum maupun sesudah tidur. Selain itu, qiyamullail bisa berupa shalat atau amal ibadah lainnya, seperti tilawah, tasbih atau yang lainnya, sedangkan tahajud hanya  berupa shalat saja.

Allah mensifati qiyamullail dengan firman-Nya:  ”Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS Al-Muzzammil 73:6)

Kamis, 08 Maret 2012

bsd adalah..

FreeBSD adalah sebuah sistem operasi bertipe Unix bebas yang diturunkan dari UNIX AT&T lewat cabang Berkeley Software Distribution (BSD) yaitu sistem operasi 386BSD dan 4.4BSD-Lite, meskipun pada awalnya FreeBSD rilis 1.0 diturunkan dari sistem operasi 386BSD dan 4.3BSD-Lite. FreeBSD berjalan di atas sistem arsitektur yang kompatibel dengan Intel x86 (Pentium dan Athlon), amd64 (Opteron, Athlon64, dan EM64T), ARM, IA-64, PowerPC, PC-98, DEC Alpha, dan UltraSparc. FreeBSD rilis 6.4 menjadi rilis terakhir untuk dukungan kepada arsitektur DEC Alpha. FreeBSD merupakan turunan dari Berkeley UNIX. Akan tetapi, FreeBSD tidak bisa dipanggil sebagai Unix

FreeBSD adalah keluarga dari sistem operasi BSD, yang merupakan salah satu versi UNIX yang dikembangkan di Universitas California pertama kali pada tahun 1993. Sistem operasi BSD lainnya selain FreeBSD adalah OpenBSD (www.openbsd.org), NetBSD (www.netbsd.org), DesktopBSD dan PcBSD. Dua yang disebutkan terakhir adalah versi grafis dari FreeBSD.
Tujuan instalasi kali ini adalah untuk memasang sistem operasi FreeBSD 6.1 Release pada sebuah sistem komputer. Pada dasarnya, FreeBSD dapat diinstal pada berbagai macam platform mesin, seperti x86 (Intel Pentium dan AMD Athlon 32 bit), IA64/AMD64 (Intel dan AMD 64 bit), UltraSPARC, DEC Alpha/AXP

Sumber: wikipedia

bismillah..

bismillah...
memulai nge-blog, semoga berhasil..